Kamis, 17 Desember 2009
Cara Mendesain Laboratorium Sekolah / School laboratory design
Kesinambungan adalah faktor utama. Karena sekolah merupakan sebuah proses pendidikan sehingga diperlukan dukungan semua pihak. Biasanya ada enam masalah utama, yaitu ;
• Anggaran untuk perawatan fasilitas awal tidak tersedia.
• Pelatihan biasanya terlalu spesifik dan tidak berhubungan dengan kebutuhan di lapangan.
• Tidak tersedianya karyawan untuk perawatan rutin dan pengembangannya.
• Tidak tersedianya teknisi ahli, karena terlalu mahal
• Materi / modul yang sesuai untuk mengajar tidak tersedia
• Lemahnya kondisi kerja guru di lapangan mendorong bahwa mereka tidak dapat membagi waktu untuk mengembangkan materi mengajar secara kreatif. Sehingga terkadang beberapa guru hanya tahu mengajar untuk tidak tahu memperbaiki komputernya sendiri.
Yang terpenting adalah memiliki rencana, membuat pengaturan untuk melatih dan mempersiapkan karyawan anda, serta mulai untuk membicarakan masalah komputer tersebut. Penulis pernah mengajar kelas Internet hanya menggunakan satu komputer saja untuk 30 siswa.
Tata letak kurang mendukung sistem pembelajaran
(Non Creative Learning)
Tata letak laboratorium ini sangat umum, namun demikian dari sisi pembelajaran hal ini tidak mendukung semangat siswa.
• Jarak pandang siswa sangat rendah (khususnya dari bagian belakang).
• Gurunya tidak bisa lihat kegiatan seluruh siswa.
• Jalan bagi guru untuk bekerja dengan siswa secara individual sangat sukar.
• Pemasangan kabel sangat sukar dan perlu kabel di bawah lantai sehingga tidak mudah diubah.
• Para siswa mudah sekali menabrak peralatan ketika masuk dan keluar ruangan.
• Jika sala satu computer memerlukan perhatian atau perbaikan kecil akan mengganggu semua siswa.
Bentuk laboratorium diatas akan sedikit lebih baik jika :
Guru yang mengajar menggunakan projector atau LCD.
Letak meja komputer menggunakan, letak monitornya didalam meja. Sehingga siswa bisa langsung menulis di atas meja komputer.
Tata Letak yang lebih nyaman sistem pembelajaran (Creative Learning)
Tata letak laboratorium ini jauh lebih baik dari sisi pembelajaran.
• Para siswa dapat berputar di kursi mereka dan jarak pandang cukup baik.
• Guru dapat memantau kegiatan seluruh siswa selama belajar.
• Jalan bagi guru untuk bekerja secara individual dengan siswa sangat bagus.
• Pemasangan kable sangat mudah dan mudah pula di modifikasi.
• Para siswa tak berhubungan dengan kabel (di belakang) dan dapat di andalkan.
• Jika ada komputer yang memerlukan perhatihan (atau perbaikan kecil) siswa lain tak terganggu.
• Jika memungkinkan ruang lab. cukup luas bagian tengahnya memungkinkan guru untuk mengajarkan prinsip-prinsip pada awal pelajaran atau untuk mengkaji kembali permasalahan yang dihadapi oleh siswa, jauh lebih lewes.
Sumber : http://softwarebalischool.blogspot.com
PROFIL PT. LABORATORIUM KOMPUTER INDONESIA
Kebutuhan ini sangat besar, dan setiap siswa harus dibekali kompetensi komputer yang benar dan siap pakai untuk ikut mengantar bangsa Indonesia menghadapi era globalisasi ini. Ide untuk merintis yang sudah tertanam sejak 2006 direalisasikan di awal tahun 2007 dengan berdirinya LKI.
Sebagai lembaga yang memiliki visi dan misi yang jelas, LKI berupaya agar setiap siswa sekolah memiliki kesempatan belajar komputer dengan modul yang baik, guru yang baik dan berpengalaman serta teknologi yang terkini.
Visi : Penyedia layanan pendidikan dan pelatihan komputer yang terpercaya
Misi :
- Membangun laboratorium komputer di bumi nusantara Indonesia untuk sekolah tingkat SD, SMP dan SMA/K
- Mencari sumber daya yang tepat dalam menjalankan Lab Komputer untuk seluruh tingkat sekolah di Indonesia
Pada tahun 2008, LKI membangun website yang bisa dipakai oleh komunitas siswanya dan juga management sekolah. Dan Kerjasama dengan berbagai perusahaan penyedia lain akan segera dimulai guna optimalisasi pelatihan komputer.
Sumber : http://www.labkomputer.com
Lay-out Laboratorium Komputer di Sekolah
Lab juga harus mampu memberikan suasana yang nyaman agar setiap siswa dapat saling berdiskusi dengan teman lainnya. Dapat saling melihat screen (layar komputer) seluruh teman lain dalam lab. Ini sangat positif dalam menumbuhkan suasana kompetitif namun tetap menumbuhkan kebiasaan saling bagi dan saling membantu.
"Wah, teman diujung sudah sampai tahap lanjut, saya masih jauh nih... musti ngebut."
"Kok bisa si X membuat itu ya? caranya gimana sih? Tanya ah..."
"Syukur, saya sudah jauh nih prakteknya, yang lain masih baru tahap awal, keliling dulu ah... sambil nanya-nanya ke pak guru..."
Guru pun akan dengan mudah mengamati perkembangan belajar semua siswa dalam kelas, "Si X sudah selesai, X kemari... bantu Y ya... dia belum selesai, tampaknya dia belum ngerti, kamu kan bapak lihat sudah jadi..."
Kira-kira begitulah suasana sinergis dalam lab yang terjadi apabila lay-out ruangan lab komputer ditata dengan susunan berbentuk huruf U. Hal ini saya terapkan di sekolah yang saya pimpin dan saat ini ada 4 ruangan lab komputer di SMK TI Airlangga Samarinda yang ditata demikian.
Dalam keadaan saling bisa melihat layar komputer satu sama lain dan guru bisa melihat seluruh layar, maka akan muncul suasana saling kontrol. Kecil kemungkinan dalam jam belajar yang normal dimana seluruh siswa hadir didampingi gurunya akan muncul penyalahgunaan komputer untuk mengerjakan hal negatif.
Namun tetntu saja ada trade off (pengorbanannya), yaitu luas ruangan tidak bisa dimaksimalkan pemanfaatannya. Penataan huruf U akan mengakibatkan jumlah total unit komputer yang masuk ke ruangan akan lebih sedikit dibanding lay-out tradisional berbaris. Namun saya yakin bahwa lebih banyak keuntungannya dibanding yang harus kita korbankan.
Hal lain, kebetulan lab komputer kami juga dipakai untuk "jam pemakaian bebas". Istilah yang kami pakai dimana siswa dapat masuk bebsa kedalam lab diluar jam pelajaran. Biasanya tanpa ada guru yang mengawasi didalamnya. Dengan adanya lay-out demikian, maka pengguna juga sungkan untuk melakukan tindakan "abnormal" karena dengan mudah terlihat oleh siswa lain (bandingkan dengan lay-out "super private" yang dipakai di warnet-warnet).
Disamping itu, mobilitas guru juga jadi jauh lebih mudah. Berjalan dari satu komputer ke yang lain bisa dilakukan tanpa ada halangan sama sekali ditengah ruangan. Guru juga dapat langsung memanggil beberapa siswa lain berkerumun didepan komputer salah satu siswa untuk memberikan demo pelajaran kepada beberapa siswa sekaligus tanpa terhalang oleh meja lainnya.
Konsep ini telah kami terapkan selama beberapa tahun (sekitar 4 tahun) dan berjalan cukup baik, mudah-mudahan dapat juga membawa manfaat bagi sekolah lain...
Sumber : http://teknohikmah.blogspot.com
E-Learning
sumber : http://www.informatika.lipi.go.id/sistem-pendukung-e-learning-di-web
Pertumbuhan teknologi internet memberikan kesempatan untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan tinggi, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam makalah ini, kami membahas tentang faktor-faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika kita membangun sistem pendukung distance learning menggunakan teknologi internet atau web, dan juga perlu kita pertimbangkan tentang Open Source yang diimplementasikan untuk membuat sistem dengan biaya rendah tanpa menurunkan performansinya dan keandalannya
Sejalan dengan kemajuan teknologi jaringan dan perkembangan internet, memungkinkan penerapan teknologi ini di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan atau latihan.
Di masa datang penerapan teknologi internet di bidang pendidikan dan latihan akan sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan, terutama di Indonesia yang wilayahnya tersebar di berbagai daerah yang sangat berjauhan. Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan cepat dalam mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan mutu pendidikan sekarang. Dengan adanya aplikasi pendidikan jarak jauh yang berbasiskan internet, maka ketergantungan akan jarak dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pendidikan dan latihan akan dapat diatasi, karena semua yang diperlukan akan dapat disediakan secara online sehingga dapat diakses kapan saja.
Pada paper ini dibahas hal-hal yang diperlukan dalam penerapan teknologi internet untuk bidang pendidikan.
Aplikasi Web
Web merupakan salah satu tekonologi internet yang telah berkembang sejak lama dan yang paling umum dipakai dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan jarak jauh (e-Learning).
Secara umum aplikasi di internet terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:
- Synchronous System
Aplikasi yang berjalan secara waktu nyata dimana seluruh pemakai bisa berkomunikasi pada waktu yang sama, contohnya: chatting, Video Conference, dsb. - Asynchronous System
Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dimana seluruh pemakai bisa mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka disesuaikan dengan waktunya masing-masing, contohnya: BBS, e-mail, dsb.
Dengan fasilitas jaringan yang dimiliki oleh berbagai pendidikan tinggi atau institusi di Indonesia baik intranet maupun internet, sebenarnya sudah sangat mungkin untuk diterapkannya sistem pendukung e-Learning berbasis Web dengan menggunakan sistem synchronous atau asynchronous, namun pada dasarnya kedua sistem diatas biasanya digabungkan untuk menghasilkan suatu sistem yang efektif karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Dibeberapa negara yang sudah maju dengan kondisi infrastruktur jaringan kecepatan tinggi akan sangat memungkinkan penerapan teknologi multimedia secara waktu nyata seperti video conference untuk kepentingan aplikasi e-Learning, tetapi untuk kondisi umum di Indonesia dimana infrastruktur jaringannya masih relatif terbatas akan mengalami hambatan dan menjadi tidak efektif. Namun demikian walaupun tanpa teknologi multimedia tersebut, sebenarnya dengan kondisi jaringan internet yang ada sekarang di Indonesia sangat memungkinkan, terutama dengan menggunakan sistem asynchronous ataupun dengan menggunakan sistem synchronous seperti chatting yang disesuaikan dengan sistem pendukung pendidikan yang akan dikembangkan.
Sistem Pendukung Pendididikan
Dengan adanya sistem ini proses pengembangan pengetahuan tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas saja dimana secara terpusat guru memberikan pelajaran secara searah, tetapi dengan bantuan peralatan komputer dan jaringan, para siswa dapat secara aktif dilibatkan dalam proses belajar-mengajar. Mereka bisa terus berkomunikasi sesamanya kapan dan dimana saja dengan cara akses ke sistem yang tersedia secara online. Sistem seperti ini tidak saja akan menambah pengetahuan seluruh siswa, akan tetapi juga akan turut membantu meringankan beban guru dalam proses belajar-mengajar, karena dalam sistem ini beberapa fungsi guru dapat diambil alih dalam suatu program komputer .
Disamping itu, hasil dari proses dan hasil dari belajar-mengajar bisa disimpan datanya di dalam bentuk database, yang bisa dimanfaatkan untuk mengulang kembali proses belajar-mengajar yang lalu sebagai rujukan, sehingga bisa dihasilkan sajian materi pelajaran yang lebih baik lagi.